Dalamdunia psikologi barat ilmu pengenalan tentang warna disebut dengan colour. Warna additive warna additive dkdigunakan untuk desain tampilan di layar monitor tidak untuk kebutuhan cetak. Di antara sistem warna additive adalah rgb lab color dan hls. Kebijakan Publik Sahya Anggara Bijak Publik Buku Colorimetry ilmu pengukuran warna, banyak digunakan di industri perdagangan, industrial dan laboratorium untuk mengekspresikan warna dalam bentuk numerik dan juga, untuk mengukur perbedaan warna antara spesimen. Aplikasi meliputi cat, tinta, plastik, tekstil dan pakaian jadi, makanan dan minuman, obat-obatan dan kosmetik, display, parts, dan Banyakyang bertanya, kenapa tampilan di layar monitor tidak mendekati hasil cetakan? Padahal monitor yang digunakan dibeli dengan harga tidak murah. yang layak digunakan untuk kebutuhan soft proofing dari desain sebuah "artwork" adalah harus dapat menjangkau luasan warna dari mode warna yang digunakan ketika proses desain Singkatnya RGB dipakai untuk keperluan tampilan warna di layar perangkat, sedangkan CMYK dipakai untuk keperluan tampilan warna di media cetak (warna printer ). Adapun campuran warna-warna RGB akan menghasilkan warna putih, sedangkan campuran warna-warna CMYK akan menghasilkan warna hitam. Apa Itu Color Space dan Apa Saja Jenis-Jenisnya? Sistemwarna paling utama yang digunakan perangkat monitor adalah sistem warna RGB (red, green, blue) pada diagram kromatik. Sebab itu, Color Gamut pada monitor ditampilkan dalam area segitiga yang dikelilingi oleh koordinat warna monitor berwarna merah, hijau dan biru. *Diagram kromatik dengan Color Gamut ditunjukkan pada Gambar 1. Brightnessadalah sebuah tingkat kecerahan, bisa juga disebut sebagai ketajaman warna. Bila pengaturan brightness warna semakin tinggi maka tampilan gambar dan video akan tampak lebih cerah dan tajam. Brightness bisa juga diartikan sebagai gelap atau terangnya suatu objek. Jumlah brightness ini berbeda sesuai dengan tingkat kecerahan yang ada. Lininyajuga tersedia di level yang berbeda mulai dari entri untuk low-budget hingga tinggi untuk penggunaan profesional. Yang harus Anda p 2NUuvv3. DALAM dunia komputer, terdapat banyak sistem warna. Berdasarkan fungsinya, aplikasi warna di layar komputer dibedakan menjadi dua. Berikut penjelasan sistem warna komputer yang dikutip dari buku Dasar Desain Grafis SMK/MAK Kelas X yang ditulis Hanifah Wijayanti dan Penerbit Putra Nugraha. Semangat ya. Aplikasi warna 1. Warna aditif. Warna aditif additive digunakan untuk desain tampilan di layar monitor dan tidak untuk kebutuhan cetak. Yang termasuk sistem warna aditif antara lain RGB, LAB colo, dan HLS. Desain grafis yang menggunakan model warna aditif, semisal gim game, wallpaper, desain halaman web, dan video. 2. Warna substraktif. Warna substraktif substractive adalah hasil perpaduan beberapa warna primer. Warna substraktif biasa digunakan untuk keperluan cetak. Sistem warna yang digunakan ialah CMYK. Sistem warna CMYK berasal dari tiga warna primer. Jika tiga warna prima dipadukan akan menghasilkan warna hitam. Untuk kebutuhan cetak, biasanya model warna yang dipakai yaitu CMYK. Namun untuk tampilan di layar monitor seperti web, wallpaper, gim, atau video biasanya menggunakan model warna RGB. Model warna Model warna adalah model matematika abstrak yang menjelaskan cara warna dapat disajikan sebagai tupel dari angka-angka biasanya tiga atau empat nilai atau komponen warna. Macam-macam model warna di komputer yaitu RGB, CMYK, HSL, LAB color, dan YIQ. 1. Model warna RGB Model warna RGB merupakan model warna aditif yaitu pancaran warna red merah, green hijau, dan blue biru ditambahkan bersama dengan cara bervariasi untuk memproduksi susunan warna yang lebar. Warna aditif digunakan untuk lighting, video, dan monitor. RGB merupakan ruang warna yang bersifat tergantung pada perangkat. Perangkat yang berbeda akan mendeteksi atau mereproduksi nilai RGB secara berbeda. Pengodean warna RGB dapat ditulis dalam angka heksadesimal basis 16 untuk masing-masing komponen R, G, atau B. Untuk hitam murni akan ditulis dengan kode 000000 R=00, G=00, B=00. Untuk putih sempurna akan ditulis dengan kode FFFFFF R=FF, G=FF, B=FF. Untuk biru murni akan ditulis dengan kode 0000FF R=00, G=00, B=FF. 2. Model warna CMYK CMYK ialah kependekan dari cyan, magenta, yellow kuning, dan warna utamanya yaitu black hitam. Sering kali ini dijadikan referensi sebagai suatu proses pewarnaan dengan mempergunakan empat warna. 3. Model warna HSL HSL adalah suatu model warna yang diperoleh dari warna RGB dan warna tergantung jenis perangkat yang digunakan. HSL kependekan dari hue, saturation, dan lightness. Dalam HSL, ketiga karakteristik pokok dari warnanya, yaitu a. Hue adalah warna yang dipantulkan dari atau memancarkan melalui suatu objek. Hue diukur sebagai lokasi pada standar color wheel yang dinyatakan dalam tingkat antara 0 derajat dan 360 derajat. Pada umumnya hue dikenal dengan nama dari warna seperti merah, oranye, atau hijau. b. Lightness adalah tingkat keterangan relatif atau kegelapan dari warna. Pada umumnya diukur dalam persentase dari 0% hitam ke 100% putih. c. Saturation kadang-kadang disebut chroma yaitu kemurnian atau kekuatan dari warna. Saturation menghadirkan jumlah kelabu sebanding dengan hue, mengukur persentase dari 0% hitam kelabu sampai 100% warna yang dipenuhi. Pada standar color wheel saturation meningkat dari pusat ke tepi. Baca juga Pengertian Warna, Makna, Jenis, dan Skemanya dalam Desain Grafis 4. Model warna LAB color Model warna LAB color berdasarkan pada persepsi manusia atas warna. Warna LAB merupakan salah satu dari beberapa model warna yang diproduksi oleh Commission Internationale de l'eclairage CIE, suatu organisasi yang menciptakan standar semua aspek cahaya. 5. Model warna YIQ YIQ kependekan dari lima, in-phase, quadrature. Komponen Y luma merupakan satu-satunya komponen yang digunakan oleh televisi tampak putih. I dan Q mewakili informasi chrominance sinyal digunakan dalam video sistem untuk menyampaikan informasi, warna, dan gambar. OL-14 Mari kita perhatikan perbedaan empat foto yang ditampilkan pada empat layar monitor yang berbeda di bawah ini. Sebelum pengelolaan warna diterapkan pada empat monitor tersebut, ada perbedaan warna yang terlihat karena perbedaan teknologi hardware dan pengaturan warna yang digunakan seperti warna default suhu warna, saturasi, dan kontras. Biasanya Anda tayangan di rumah akan memenuhi kebutuhan warna yang umum digunakan. Namun, untuk perusahaan percetakan dan para profesional yang memerlukan presisi warna, pengelolaan warna menjadi sangat penting dalam alur kerja mereka. Monitor LCD dengan model yang sama juga akan menampilkan ketidakcocokan warna karena adanya penyimpangan pada modul lampu latar dan filter warna. Kalibrasi juga dapat mengurangi perbedaan warna antara tampilan. Di bawah ini adalah perangkat yang menggunakan sistem warna berbeda untuk menghasilkan warna. input optik kamera, pemindai output optik monitor tampilan, proyektor pencetakan mesin pencetak Perangkat optik menggunakan pencampuran warna aditif sementara perangkat cetak menggunakan pencampuran warna subtraktif. Warna aditif adalah warna yang direproduksi dengan mencampur cahaya pada warna primer merah Red, hijau Green, biru Blue. Warna lainnya dapat dihasilkan dengan mencampur sinar RGB yang menciptakan warna sekunder Cyan, Magenta, dan Yellow. Ruang warna RGB yang umum digunakan memakai model warna aditif dengan sinar RGB dicampur dalam jumlah yang berbeda untuk menciptakan rentang warna CMY. Apabila ketiga warna primer ditambahkan bersamaan, maka cahaya putih dihasilkan. Dalam sistem warna subtraktif, warna dihasilkan dengan mencampur pewarna. Warna cahaya tertentu diserap dikurangi oleh zat pewarna sementara yang lainnya dipantulkan dan terlihat oleh penonton. Warna primer subtraktif adalah Cyan C, Magenta M, dan Yellow Y. Jika kita mencampur kuning dan cyan, kita akan mendapatkan hijau; mencampur kuning dan magenta, maka kita mendapatkan merah; dan menggabungkan warna magenta dan cyan menghasilkan biru. Secara teori, kombinasi dari ketiga warna primer akan memberi kita warna hitam; meskipun pada kenyataannya, hasilnya adalah cokelat gelap. Dengan demikian, warna keempat, hitam K, ditambahkan ke pencetakan warna untuk mengompensasi warna tidak sempurna yang dihasilkan dari trio warna utama. Model warna subtraktif ini disebut ruang warna CGIH yang terdiri dari cyan C, magenta M, kuning Y, dan hitam K. Apakah Artikel ini Membantu? Tidak Thanks for your feedback! Didunia komputer ada banyak sistem warna antara lain RGB Red –Green-Blue,CMYK Cyan-Magenta-Yellow-Black, LAB Color lightness A Green-red axis B blue-yellow axis,HLS Hue-Lightness-Saturation. Banyaknya sistem warna karena adanya perbedaan dalam aplikasi saat cetak. Berdasarkan fungsinya aplikasi warna di layar komputer dibedakan menjadi dua,yaitu warna additive dan warna subtractive. Warna Additive digunakan untuk desain tampilan dilayar monitor, tidak untuk kebutuhan cetak. Di antara sistem warna additive adalah RGB,LAB color dan HLS. Desain yang menggunakan model warna additive misalnya game,wallpaper,web dan video. Sebagaimana bila kita mencampur cat untuk membuat warna lain ,warna campuran ini dinamakan warna subtractive . Warna ini merupakan perpaduan beberapa beberapa warna primer. Warna subtractive digunakan untuk kebutuhan cetak. Sistem warna yang digunakan adalah CMYK Cyan-Magenta-Yellow-Black. Sistem warna ini berasal dari tiga warna primer dan perpaduan ketiganya menghasilkan warna hitam. Seringkali dalam pembuatan desain seperti logo sulit mendapatkan warna yang disepakati bersama antara desainer dan produsen software dan printer. Oleh karena itu muncul banyak standar warna seperti Pantone ,DIC,Toyo,HKS,Mac OS,Windows dan lain-lain. Standar warna ini menggunakan kode angka untuk menyamakan persepsi. Bagaimana bila masih tidak tepat warnanya? Tidak ada alat dalam sistem publikasi yang mampu memproduksi secara tepat seperti pandangan mata karena ada perbedaan jarak warna dari sistem warna komputer. Pergeseran warna ketika mentransfer gambar dari alat yang berbeda misalnya menggunakan scanner bisa menjadi penyebabnya. Perbedaan monitor komputer juga menjadi sebab warna cetakan tidak tepat. Untuk meminimalisir hal tersebut dan agar mendapatkan ketepatan warna yang diinginkan maka desainer bisa menggunakan color chart atau daftar warna yang sesuai. Diringkas dari Seri Buku Pintar Menjadi Seorang Desainer Grafis dengan sedikit tambahan Bagi desainer grafis, mengetahui format atau sistem pewarnaan yang akan digunakan merupakan suatu hal yang penting. Penggunaan sistem pewarnaan tersebut akan berbeda menyesuaikan dengan keperluan masing-masing desain. Terdapat dua macam unsur warna yang biasa digunakan yaitu RGB dan CMYK. Secara singkat, perbedaan keduanya terletak pada tujuan penggunaannya. RGB lebih diperuntukkan bagi kepentingan desain yang bersifat digital, seperti televisi atau website, sedangkan CMYK lebih diperuntukkan bagi kepentingan percetakan, seperti poster atau kartu nama. Untuk mendapatkan hasil desain yang lebih optimal sesuai dengan kepentingan penggunaannya, kamu perlu memahami lebih lanjut perbedaan masing-masing unsur warna melalui artikel berikut. Apa itu CMYK? Sistem warna CMYK lebih sesuai digunakan untuk kepentingan percetakan – EKRUT Istilah CMYK diambil dari unsur warna yang digunakan dalam sistem tersebut yaitu cyan, magenta, yellow, dan key atau black. Sebutan key, yang diambil dari huruf paling belakang kata black, digunakan untuk mendeskripsikan warna hitam. Sebutan tersebut juga dipakai untuk membedakannya dengan huruf “B” yang sudah terlebih dahulu digunakan untuk mendeskripsikan warna blue atau biru dalam sistem RGB. CMYK paling sesuai digunakan untuk kepentingan percetakan karena mesin cetak akan memproduksi gambar melalui tinta fisik dengan mengombinasikan keempat unsur warna tersebut dalam tingkat kegelapan atau opacity yang berbeda. Sistem pewarnaan ini menggunakan metode pencampuran warna subtraktif. Semua warna yang akan ditampilkan diawali dari warna putih kemudian setiap lapisan tinta berperan untuk mengurangi kecerahan awal sampai tercipta warna yang diinginkan. Ketika semua unsur warna dalam CMYK dicampur akan menghasilkan warna hitam. Format warna ini dapat digunakan secara optimal untuk segala kepentingan desain yang akan dicetak secara fisik meliputi keperluan branding kartu nama, perlengkapan alat tulis, stiker; keperluan periklanan baliho, poster, pamflet, brosur; souvenir kaos, topi, cangkir; atau materi promosi lain seperti kemasan produk dan daftar menu. Format file yang paling sesuai untuk digunakan dengan sistem warna ini yaitu PDF, AI, dan EPS. Ketika kamu memutuskan menggunakan format warna CMYK, penting juga untuk mengenali karakteristik perangkat keras yang kamu gunakan, seperti scanner, printer, atau layar monitor, karena hal ini akan berpengaruh terhadap hasil akhir cetakan. Baca juga 11 Skills Graphic Designer ini wajib kamu miliki agar sukses Apa itu RGB? Sistem warna RGB terdiri dari warna-warna primer seperti merah, hijau, dan biru – EKRUT Istilah RGB diambil dari singkatan unsur warna yang digunakan yaitu red, green, dan blue. Berbeda dengan format warna CMYK, format warna RGB adalah tentang melihat pencahayaan. Sumber cahaya dalam setiap perangkat yang kamu lihat, mulai dari smartphone, komputer, sampai televisi, dapat menampilkan warna apapun yang kamu butuhkan dengan cara mengombinasikan cahaya merah, hijau, dan biru dalam intensitas tertentu. Sistem pewarnaan ini menggunakan metode pencampuran warna aditif. Semua warna yang akan ditampilkan diawali dari warna hitam kemudian cahaya merah, hijau, dan biru ditambahkan di atas satu sama lain untuk mencerahkannya sehingga tercipta pigmen warna yang sempurna. Jika cahaya merah, hijau, dan biru dicampur bersama pada intensitas yang sama akan menghasilkan warna putih. Desainer grafis juga dapat mengontrol beberapa aspek seperti tingkat kecerahan warna, gradasi, maupun saturasi dengan memodifikasi salah satu dari tiga elemen warna tersebut. Karena dilakukan secara digital, desainer grafis dapat menyulap intensitas cahaya yang ada di layar agar dapat menampilkan warna yang diinginkan. Format warna RGB akan berfungsi secara optimal jika digunakan untuk segala kepentingan digital seperti desain aplikasi dan website ikon, tombol, grafis; branding logo online, iklan online; sosial media desain konten, foto profil; maupun konten visual seperti video, infografis, dan gambar. Format file yang paling sesuai untuk digunakan dengan sistem warna ini yaitu JPEG/JPG, PNG, PSD, dan GIF. Ketika menggunakan format warna RGB sebaiknya hindari format file TIFF, EPS, dan BMP karena format ini tidak kompatibel dengan kebanyakan software desain grafis. Baca juga Cara menjadi desainer grafis handal tanpa kuliah Perbedaan CMYK dan RGB Penggunaan format CMYK atau RGB dapat berbeda menyesuaikan dengan keperluan masing-masing desain – EKRUT Setelah mengetahui penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa format warna CMYK dan RGB memiliki keunggulan masing-masing sesuai dengan peruntukannya. Untuk melihat secara ringkas perbedaan di antara keduanya, simak tabel di bawah ini. CMYK RGB Menggunakan metode subtraktif sehingga warna dibentuk melalui pigmen warna. Menggunakan metode aditif sehingga warna dibentuk melalui cahaya. Lebih sesuai untuk keperluan percetakan. Lebih sesuai untuk keperluan digital. Terdiri dari warna primer cyan, magenta, yellow, dan key/black yang sering digunakan pada mesin cetak. Terdiri dari warna primer red, green, dan blue yang sering digunakan pada layar monitor Jika semua unsur warna digabungkan akan menjadi warna hitam atau gelap. Jika semua unsur warna digabungkan akan menjadi warna putih atau terang. Nah, sekarang kamu jadi lebih paham perbedaan kedua format warna tersebut serta penggunaannya, kan? Mengetahui bagaimana warna bekerja untuk menampilkan pigmen tertentu dapat membantumu menentukan gambaran terhadap hasil akhir keseluruhan desain. Semakin sering kamu bekerja dengan format warna tertentu, semakin baik juga pengalamanmu dalam memprediksi kesesuaian format warna yang digunakan dengan hasil akhir yang diinginkan. Bagi kamu yang tertarik menekuni dunia desain dan ingin selangkah lebih dekat mewujudkan impianmu menjadi desainer grafis, simak video di bawah ini, ya! Sumber 99designs kopytek Unduh PDF Unduh PDF Ketika Anda sedang melihat gambar di monitor LCD Liquid Crystal Display, gambar tersebut seharusnya jelas serta tajam dan warnanya cerah serta tegas. Biasanya mengatur warna monitor LCD ke pengaturan bakunya akan menghasilkan kualitas gambar yang optimal. Akan tetapi, jika pengaturan baku LCD monitor tidak memberikan kualitas gambar yang bagus, Anda bisa melakukan kalibrasi pada layar monitor untuk memperbaiki kualitasnya. 1Nyalakan komputer. Tunggu hingga layar utama Windows muncul. 2Pastikan tidak ada program yang sedang berjalan. 3Gerakkan kursor ke arah tombol "Start" atau logo Microsoft Windows yang berada di bagian bawah kiri layar. Klik tombol tersebut untuk menampilkan menu yang berisi berbagai opsi. 4Klik tombol "Settings." Tombol ini berbentuk gerigi dan berada di bagian kiri menu Start. 5Klik kategori "System" dan pilih opsi "Display." 6Klik boks "Display resolution" dan tunggu hingga menu turun drop-down muncul pada layar. 7Pilih resolusi yang diinginkan yang tersedia pada menu turun. Setelah memilih resolusi yang Anda mau, resolusi monitor akan berubah secara otomatis. 8Tunggu hingga resolusi monitor berubah dan jendela konfirmasi muncul pada layar. Klik tombol "Keep Changes" jika Anda menginginkan resolusi tersebut. Jika tidak, klik tombol "Revert" untuk membatalkan perubahan resolusi. Iklan 1Gerakkan kursor ke arah tombol "Start" atau logo Microsoft Windows yang berada di bagian bawah kiri layar. Klik tombol tersebut untuk menampilkan menu Start dan klik tombol "Settings" yang berbentuk gerigi. 2Klik System dan pilih opsi Display. Setelah itu, klik tautan link Advanced display settings yang berada di bagian bawah laman, pilih tautan “Display adapter properties for Display 1”, klik tab “Color Management”, dan klik tombol "Color Management..." 3Klik tab "Advanced" pada jendela Color Management dan klik tombol "Calibrate display" yang berada di bagian bawah jendela. Setelah itu, jendela "Display Color Calibration" akan muncul pada layar. Klik tombol Next yang berada di bagian bawah kanan layar untuk memulai proses kalibrasi warna. 4Ikuti langkah-langkah yang tertulis pada layar untuk mengatur gama gamma, kecerahan brightness, kontras contrast, dan keseimbangan warna color balance. Setelah menyetel pengaturan-pengaturan tersebut, klik tombol "Next" hingga seluruh langkah telah selesai dilakukan. 5Lihat laman "You've successfully created a new calibration". 6Klik tombol "Previous Calibration" untuk melihat tampilan layar sebelum dikalibrasi. 7Klik tombol "Current Calibration" untuk melihat tampilan layar setelah dikalibrasi. 8Bandingkan kedua tampilan layar tersebut dan tentukan tampilan layar yang Anda inginkan. 9Klik opsi "Finish" untuk memilih kalibrasi baru. 10Pilih opsi "Cancel" untuk membatalkan perubahan dan mengembalikan monitor ke pengaturan sebelumnya. 11Gunakan monitor LCD dengan tampilan baru. Iklan Resolusi rendah bisa dipakai di monitor LCD. Akan tetapi, hal ini akan menyebabkan gambar menjadi lebih kecil, diimpit ke tengah, ditarik ke seluruh arah, atau memiliki black bar. Banyak monitor memiliki tombol "Menu" di bagian depan monitor LCD. Ketika ditekan, tombol tersebut akan menampilkan menu "Set basic color settings" pada layar. Anda bisa mengatur warna monitor pada menu ini. Baca buku manual monitor LCD untuk menemukan lokasi tombol dan juga pengaturan kalibrasi warna yang tersedia. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Dalam merepresentasikan warna dalam suatu gambar digital, model-model warna digunakan untuk menggambarkan warna dalam bentuk angka. Pada umumnya, suatu warna direpresentasikan sebagai kombinasi dari beberapa warna primer yang memiliki intensitas yang beragam. Setiap model warna menggunakan cara yang berbeda dalam merepresentasikan warna. Selain itu, warna primer yang digunakan untuk merepresentasikan suatu warna jugalah berbeda sesuai dengan masing-masing model warna. Model-model warna yang umumya digunakan adalah model warna RGB, CMYK, HSB, dan CIE – XYZ. Model Warna RGB Red, Green, Blue [sunting sunting sumber] Model Warna CMYK Cyan, Magenta, Yellow, Black [sunting sunting sumber] Model Warna HSB Hue, Saturation, Brightness [sunting sunting sumber] Model Warna CIE – XYZ [sunting sunting sumber] Referensi [sunting sunting sumber] Bagaimana Kebutuhan Warna Yang Digunakan Untuk Kebutuhan Tampilan Di Layar Model Warna RGB Red, Green, Blue [sunting sunting sumber] Tiga warna utama pada model warna RGB merah, biru, dan hijau Dalam model warna RGB, warna-warna primer yang digunakan adalah merah, hijau, dan biru. Warna merah yang bercampur dengan warna hijau akan menghasilkan warna kuning; hijau dan biru akan menghasilkan warna sian; sedangkan biru dan merah akan menghasilkan warna magenta. Gabungan antara warna biru, merah, dan hijau dalam intensitas penuh akan menghasilkan warna putih. Model ini sangat cocok dengan psikologi mata manusia yang memiliki reseptor terhadap tiga warna utama ini. Pada layar monitor komputer, warna direpresentasikan oleh beragam titik cahaya. Layar monitor telah dirancang sehingga warna-warna yang ditampilkan pada pixel computer merupakan gabungan dari cahaya merah, hijau, dan biru. Komputer memiliki sistem warna “Additive Color System”, yaitu apabila semakin banyak cahaya warna yang digabungkan, maka semakin tinggi intensitas cahaya yang dihasilkan. Representasi model warna RGB dalam sebuah kubus warna Model warna RGB dapat dilukiskan secara grafis dalam bentuk kubus dengan tiga sumbu utama. Sumbu X merupakan warna merah, sumbu Y merupakan warna biru, dan sumbu Z menggambarkan warna hijau. Titik awal 0, 0, 0 pada model warna RGB merepresentasikan warna hitam karena ketiga warna utama ini memiliki intensitas 0. Sudut – sudut pada kubus ini menampilkan warna merah, hijau, biru, dan warna-warna komplemennya seperti kuning, sian, dan magenta. Pada umumnya, program-program untuk mengedit gambar digital menyediakan model warna RGB 24-bit yang menyediakan nilai warna dari 0 hingga 255 untuk setiap warna-warna primer merah, hijau, biru. Setiap warna primer ini disebut juga sebagai “channel” dan setiap “channel” ini memiliki nilai 8 bits. Model Warna CMYK Cyan, Magenta, Yellow, Black [sunting sunting sumber] Dalam model warna CMYK, warna-warna primer yang digunakan bukanlah merah, hijau, dan biru melainkan sian, magenta, dan kuning. Menggabungkan warna sian dan magenta akan menghasilkan warna biru; magenta dan kuning akan menghasilkan warna merah; kuning dan sian akan menghasilkan warna hijau. Selain itu, model Warna CMYK merupakan “Subtractive Color Model”. Model ini disebut sebagai “Subtractive Color Model” karena apabila warna-warna yang digabungkan semakin banyak atau semakin tinggi intensitasnya, maka semakin sedikit intensitas cahaya yang dihasilkan. Oleh karena itu, penggabungan warna-warna primer yang memiliki intensitas yang sama akan menghasilkan warna hitam. Salah salu pengaplikasian model warna CMYK ini yaitu dalam proses percetakan. Ketika suatu tinta digabungkan dengan tinta yang lain, warna yang akan dihasilkan merupakan warna hitam. Secara teori, apabila warna sian, magenta, kuning dalam intensitas 100% digabungkan, warna hitam pekat akan dihasilkan. Namun pada kenyataannya, warna yang dihasilkan bukanlah hitam pekat melainkan warna hitam kecokelatan. Oleh karena itu, komponen terakhir dari model warna CMYK, yaitu K hitam, dicampurkan untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, penggabungan warna hitam dengan tiga warna primer lainnya merupakan solusi yang tepat untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan dalam proses percetakan. Model Warna HSB Hue, Saturation, Brightness [sunting sunting sumber] Meskipun model warna RGB sudah sangat sesuai dengan teknologi pada layar monitor komputer dan juga psikologi dari mata manusia, namun model warna ini tidaklah senatural yang dipikirkan dalam merepresentasikan suatu warna. Ketika seseorang memikirkan sebuah warna, yang pertama kali akan dijelaskan orang tersebut adalah urna atau warna dasarnya terlebih dahulu warna dasar ini yang biasa terdapat dalam pelangi. Setelah itu, mereka akan menjelaskan tingkat kecerahan dari warna tersebut. Oleh karena itu, sebagai alternatif dari model warna RGB, warna juga dapat direpresentasikan menggunakan rona “Hue”, intensitas “Saturation”, dan kecerahan “Brightness” warna tersebut. “Hue” merupakan rona warna dasar yang terdapat di dalam urutan warna pelangi “Saturation” merupakan intensitas ataupun kejenuhan dari suatu warna. Semakin rendah intensitas suatu warna, warna tersebut akan terlihat semakin memudar sehingga mendekati warna abu-abu. “Brightness” merupakan tingkat kecerahan dari suatu warna. Semakin rendah tingkat kecerahan suatu warna, warna tersebut akan menjadi semakin mendekati hitam. Representasi Model Warna HSB Model warna ini sangat sesuai dengan cara manusia berpikir dalam merepresentasikan suatu warna. Model warna ini dapat digambarkan secara lebih jelas dalam bentuk piramida terbalik. Warna pada “Hue” digambarkan dalam bentuk sudut antara 0° dimulai dari warna merah hingga 360° kembali ke warna merah untuk menunjukkan lokasi warna tersebut di dalam lingkaran warna yang sesuai dengan urutan warna pada pelangi. Intensitas pada “Saturation” digambarkan dalam bentuk jarak dari titik tengah lingkaran warna hingga ke sudut lingkaran warna. Warna pada titik tengah ini adalah warna dengan intensitas terkecil, yaitu warna abu-abu. Sumbu vertikal pada piramida ini menunjukkan tingkat kecerahan “Brightness” atau “Value”. Semakin tinggi tingkat kecerahannya, warna tersebut akan menjadi semakin terang. Pada saat tingkat kecerahan 0%, warna yang dihasilkan adalah warna hitam. Sedangkan pada saat tingkat kecerahan 100%, warna yang dihasilkan akan menjadi warna paling terang. Warna putih dihasilkan apabila tingkat intensitas berada di tengah lingkaran warna dan tingkat kecerahan mencapai 100%. Model Warna CIE – XYZ [sunting sunting sumber] Perbandingan Color Gamut pada model warna RGB, CMYK, dan mata manusia Pada tahun 1931, Commission Internationale d’Eclairage CIE menemukan sebuah sistem warna yang dapat mencakup seluruh warna yang dapat dilihat oleh mata manusia. Sistem ini menggunakan tiga poin yang sebenarnya yang dilambangkan sebagai X, Y, dan Z. Tiga poin ini bukanlah warna nyata. Dengan tiga poin ini sebagai dasarnya, kita dapat menggambarkan “color gamut” yang dapat mencakup seluruh warna yang ada. “Color gamut” ini merupakan suatu cakupan warna yang dapat dihasilkan ataupun dibaca oleh suatu sistem. Saat ini, model warna CIE telah berkembang menjadi berbagai jenis model warna. Namun, model warna ini tetaplah menjadi standar model warna karena kemampuannya dalam mencakup seluruh warna yang dapat dilihat oleh mata manusia. Berikut ini adalah perbandingan “Color gamut” antara model warna RGB dan CMYK. Seperti yang dapat dilihat pada gambar ini. Model warna CMYK memiliki “Color gamut” yang lebih kecil dibandingkan model warna RGB. Hal ini dapat menyebabkan warna-warna pada hasil proses percetakan menjadi tidak setajam pada warna-warna yang terdapat pada layar monitor computer kita. Namun, mesin percetakan yang memiliki semakin banyak varian warna dapat memiliki “Color gamut” yang semakin besar pula sehingga warna yang dicetak dapat menjadi semakin tajam. Referensi [sunting sunting sumber] Wong, Yue-Ling 2009. Digital Media Primer – Digital, Audio, Video, Imaging, and Multimedia Programming 8th ed. Pearson International Education. ISBN 978-0-13-815582-7 Cetak dan web dua sisi dari koin desain yang disainer cetak dan web memiliki banyak kesamaan, ada beberapa variasi penting bagi orang-orang baik di luar maupun di dalam industri yang sering tidak pahami. Mulai dari alur kerja, format file hingga alat dan terminologi. Meskipun tidak mendetil, panduan berikut ini menawarkan gambaran singkat tentang beberapa perbedaan terbesar dan sering kali yang paling membingungkan diantara kedua disiplin ilmu Metode Cara Melihat Bagaimana Pengguna Berinteraksi dengan Desain AndaSalah satu perbedaan terbesar antara desain cetak dan web adalah bagaimana orang melihatnya. Memegang sesuatu yang di tangan Anda, seperti selembar kertas, brosur lipat, buku adalah pengalaman yang berbeda dibandingkan melihat sesuatu di layar. Ada beberapa persimpangan, seperti majalah digital mempunyai bentuk yang sama seperti desain cetak. Namun secara umum, pengalaman fisik dan digital adalah garis pemisah yang jelas antara desain cetak dan web. Dimana dan bagaimana desain akan dilihat mengambil peran yang besar dalam keputusan yang diambil si Pengalaman Bagaimana Desain Anda Melibatkan Indera PenggunaHal yang terkait erat dengan sifat fisik atau digital dari sebuah desain adalah bagaimana pengalaman si pengguna. Baik desain cetak maupun desain web memiliki kualitas visual yang sama, yakni desainnya harus memberi kesan yang baik tidak peduli apa pun produk akhirnya. Untuk komponen visual ini, desain cetak memberikan pengalaman sentuhan yang meliputi efek tekstur, bentuk, atau pencetakan seperti letterpress, embossing, atau screenprinting. Pengalaman desain web menambahkan kemungkinan untuk elemen audio/video dan opsi interaktif lainnya lebih detil pada poin 3.Ambil sebuah buku, sebagai contoh. Banyak pembaca yang menyukai berat buku di tangan mereka, tekstur, gemeresik, bahkan bau halamannya. Itu adalah kualitas yang tidak dapat diproduksi ulang dalam bentuk digital apapun. E-book, bagaimanapun itu juga memiliki kualitas unik mereka sendiri yang tidak ada dalam bentuk cetak. E-book anak-anak mungkin memiliki ilustrasi animasi, atau buku teks digital mungkin memiliki hyperlink ke sumber lain. Kedua pendekatan tersebut memiliki nilai dan daya tarik Statis vs. Interaktif Siklus Hidup Desain dan Cara Pengguna Terhubung dengan ProyekBegitu desain akan di cetak, desainnya tidak akan berubah kecuali keputusan untuk merancang ulang dan mencetak ulang, dimana ini akan menghabiskan waktu dan uang; tidak ideal. Desain web, bagaimanapun juga dapat diatur, diubah, atau didesain ulang sepenuhnya setiap saat. Banyak situs web terutama web yang sering berubah konten seperti situs berita akan terlihat berbeda setiap hari. Gambar yang berbeda, teks yang berbeda; mereka diciptakan untuk berarti bahwa tidak seperti disainer cetak, yang biasanya mengirimkan pekerjaan ke printer dan menganggapnya selesai, disainer web harus mempertimbangkan fungsionalitas dari proyek yang sedang berjalan. Elemen seperti tombol, tautan, efek mouse, formulir atau jajak pendapat, video, dan fitur interaktif lainnya harus bekerja dengan benar. Tidak ada cara cepat untuk kehilangan pengguna selain ketika sesuatu tidak berjalan seperti yang diharapkan. Desain web berbeda dari desain cetak dalam hal interaktif ini. Kualitas dinamis sering memerlukan semacam masukan atau interaksi pada posisi pengguna, seperti mengklik, mengetik, dll., yang mana ini membawa kita ke poin berikutnya...4. Penggunaan & Navigasi Membuat Desain Anda Ramah PenggunaKarena desain cetak tergantung pada ukuran fisik dan bentuk permukaan atau objek, navigasinya biasanya terbatas hanya untuk membalik atau membuka halaman. Pada web, navigasi tidak sesederhana itu. Pengguna mungkin berhadapan dengan sejumlah layout yang berbeda dan butuh cara mudah untuk menemukan konten yang mereka cari. Di sinilah guna dari menu. Menu menjadi pusat navigasi situs web dan harus berada di lokasi yang mudah ditemukan banyaknya variasinya web baru-baru ini, baik itu perangkat dan gadget, muncul kekhawatiran tentang bagaimana tampilan situs web di berbagai perangkat dan ukuran layar. Dimana ini mengarahkan fokus pada desain yang responsif atau desain yang disesuaikan dengan berbagai metode penayangan. Disainer web harus mempertimbangkan tidak hanya bagaimana desain itu akan tampil pada perangkat yang berbeda, tetapi juga apa yang akan terjadi dan bagaimana perubahan desain saat pengguna menggulir, memperbesar dan memperkecil, atau melakukan tindakan lainnya. Desain seluler dan penjelajahan web seluler menjadi pertimbangan yang sangat besar. Bagaimana keterbacaan dan navigasi harus berubah untuk menyesuaikan dengan format tersebut dan menciptakan pengalaman pengguna yang baik?5. Kompatibilitas Menguji Desain Web AndaBagi disainer web, kompatibilitas merupakan komponen utama dalam menciptakan pengalaman pengguna yang hebat. Setiap desain web, termasuk situs web, email, e-newsletter, dan format lainnya, harus tampil dan beroperasi dengan benar di berbagai browser web dan sistem operasi yang berbeda. Ini bisa menjadi rumit, karena berbagai platform ini masing-masing memiliki keterbatasan sendiri. Misalnya, iOS, sistem operasi mobile dari Apple, tidak akan menampilkan desain berbasis Flash, dan Internet Explorer versi 8 atau di bawahnya tidak dapat menampilkan SVG scalable vector graphics. Disainer web harus selalu mengingat semua isu ini dan yang lainnya untuk membuat desain mereka akrab pengguna sebisa mungkin dan bagi banyak orang sebisa Tata Letak Bagaimana Anda Menyusun Konten AndaBaik desain cetak maupun desain web memiliki banyak elemen desain yang sama, seperti tipografi, gambar/grafik, bentuk, garis, warna, dll. Jadi, banyak dari praktik terbaik berlaku untuk pendekatan juga memiliki persyaratan tata letak yang unik. Untuk desain cetak, semua informasi harus disajikan dalam batasan permukaan cetak, sedangkan untuk web, desainer memiliki fleksibilitas yang hampir tak terbatas untuk mengorganisir, mengatur, dan menyaring cetak harus memenuhi standar tertentu menggunakan parameter seperti margin dan bleed. Sementara itu situs web bertujuan memberikan pengalaman yang konsisten diantara metode penayangan yang berbeda, seperti web dan seluler. Karena berbagai browser dapat mengubah tata letak asli disainer web. Untuk mencapai fungsionalitas maksimal memerlukan pengujian terhadap berbagai browser dan sistem operasi yang Ukuran Memanfaatkan Ruang Desain Anda dengan BaikUkuran dan tata letak berjalan beriringan. Untuk desain cetak, ukuran permukaan cetak adalah salah satu penentu terbesar bagaimana disainer memanfaatkan ruangan itu. Elemen desain apa yang akan digunakan, jumlah dan ukuran teks, dll. Meskipun ada ukuran standar untuk berbagai proyek, seperti surat, kartu nama, poster, foto, namun kemungkinan hampir tidak terbatas. Karena permukaan kertas dan permukaan cetak lainnya dapat dipotong sesuai ukuran atau bentuk apa web, "ukuran" akan lebih abstrak. Ukuran desain yang dilihat terbatas pada sejumlah perangkat yang tersedia saat ini, dari monitor komputer, laptop hingga tablet dan smartphone. Namun konten tersebut idealnya harus menyesuaikan dengan perangkat apa pun. Kemampuan adaptasi itu dikenal sebagai desain responsif, yang semakin diminati karena kebiasaan orang menjelajahi web mulai beralih ke arah yang lebih Resolusi, Bagian 1 Ikhtisar & DPI Memastikan Desain Anda Terlihat BagusPenting untuk memahami dasar-dasar resolusi, baik untuk cetak dan web. Karena resolusi menentukan kualitas gambar, seberapa bagus tampilan foto dan grafis pada desain akhir Anda. Seperti penjelasan diatas, tetap bersama saya, kita akan membahas sesuatu yang sedikit teknis di akan sering mendengar resolusi yang mengacu pada dua istilah DPI titik per inci atau PPI piksel per inci. Banyak orang keliru menggunakan kedua istilah ini saling bergantian namun sebenarnya keduanya adalah hal yang berbeda. Bahkan pengembang perangkat lunak yang seharusnya tahu lebih baik, termasuk Adobe, kadang memberi label keduanya secara tidak berperan dalam proses pencetakan yang sebenarnya. DPI adalah kepadatan titik tinta yang tercetak pada permukaan cetak yang berukuran satu yang diatur untuk mencetak dengan DPI yang lebih tinggi akan menghasilkan gambar yang berkualitas lebih tinggi. Tapi, tidak seperti PPI, DPI tidak ada hubungannya dengan ukuran cetak. DPI berhubungan dengan kemampuan peralatan cetak yang digunakan, sesuatu yang diluar kendali bagi sebagian besar disainer. Selanjutnya, DPI tidak relevan untuk desain web, karena DPI secara khusus melibatkan bagaimana tinta dicetak di permukaan. Waspadalah karena banyak orang yang salah menggunakan "DPI" sebagai istilah umum untuk mengacu pada resolusi dalam konteks desain Resolusi, Bagian 2 PPI Memastikan Desain Anda Terlihat TerbaikPPI menyatakan jumlah piksel blok bangunan persegi dari gambar digital yang ditampilkan dalam satu inci ruang banyak piksel per inci kualitas gambar akan semakin tinggi, lebih jernih dan tajam. Pixelation buram, distorsi, kehilangan kualitas terjadi saat PPI tidak cukup untuk dicetak atau ketika gambar digital ditampilkan secara online pada ukuran yang lebih besar dari dimensi pixel pada perangkat yang kita gunakan saat ini memiliki resolusi yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk web, standar umum kualitas gambar yang dapat diterima adalah 72 PPI. Meskipun ini dapat berubah karena banyak perangkat yang diproduksi dengan tampilan yang beresolusi tinggi. Sebastien Gabriel, perancang untuk Google Chrome, menjelaskanKomputer Windows memiliki PPI default 96. Mac memiliki 72 meski nilai ini belum akurat sejak tahun 80-an. Secara umum, desktop non-retina termasuk mac akan memiliki PPI minimum 72 hingga maksimum sekitar 120. Merancang dengan PPI antara 72 dan 120 akan memastikan pekerjaan Anda kurang lebih akan memiliki rasio ukuran yang sama di mana gambar digital yang diukur dalam piksel untuk dicetak yang diukur dalam inci, sentimeter, atau unit lainnya adalah dimana letak kebingungan sering terjadi. Jika piksel mewakili ruang layar, bagaimana cara menerjemahkan suatu desain untuk ditampilkan di atas kertas? Sebuah sumber resmi pemerintah Amerika yang memberitahu museum tentang cara melestarikan foto dan sumber lainnya, mereka menyarankan bahwa ukuran PPI dan cetak memiliki hubungan yang terbalik. Artinya, nilai PPI yang tinggi lebih banyak piksel per inci memadat atau mengurangi ukuran cetak secara fisik, namun meningkatkan kualitasnya. Ini berarti, tergantung pada karakteristik proyek tertentu, disainer harus menentukan PPI sebuah file untuk menghasilkan kombinasi ukuran dan kualitas yang tepat"Jumlah PPI yang dibutuhkan untuk cetakan yang berkualitas tergantung pada ukuran cetaknya. Cetakan yang besar umumnya dilihat dari jauh dibanding cetakan kecil, jadi jumlah PPI yang lebih kecil umumnya dapat diterima secara visual....”Tanpa pembesaran, mata manusia tidak bisa membedakan detail dalam cetakan lebih dari 300 PPI. Bergantung pada printer, standar umum saat ini membutuhkan 300 PPI untuk menghasilkan cetakan yang mungkin sering mendengar pembuat cetakan dan bahkan disainer mengungkapkan kebutuhan sebuah file untuk disimpan pada 300 DPI. Mereka benar-benar meminta 300 Jenis File Cara Memilih Format yang Tepat untuk Desain AndaDesainer memiliki banyak jenis file yang bisa dipilih. Tapi file apa yang tepat untuk situasi tertentu? Apakah tipe tertentu lebih cocok untuk web daripada untuk cetak, dan sebaliknya? Meskipun semua akronim bisa membingungkan, ada baiknya memahami bahwa setiap format file terbagi dalam dua kategori dasar raster atau vektor. Gambar raster terdiri dari piksel, foto digital contoh umumnya. Dan kualitasnya bervariasi tergantung pada resolusinya yang baru saja kita bahas di atas. Distorsi dapat terjadi dengan mudah jika gambar raster diperbesar melebihi resolusi yang diukur dalam piksel per inci yang memungkinkan. Gambar vektor, di sisi lain, tidak dibatasi oleh piksel. Tanpa terlalu teknis, vektor mengacu pada grafik yang didefinisikan oleh persamaan matematis, yang memungkinkannya diskalakan dengan ukuran apapun tanpa kehilangan adalah ikhtisar singkat dari beberapa jenis file yang umum, karakteristik mereka, dan jenis proyek yang dapat Anda gunakanUntuk Cetak & WebJPG atau JPEG Kebanyakan orang telah mengenal format ini. JPG adalah format file default pada banyak kamera digital. JPG harus disimpan dengan resolusi yang sesuai dan pada ruang warna yang benar CMYK untuk cetak dan RGB untuk web; penjelasan lebih detil lagi pada bagian selanjutnya.PDF digunakan secara umum, mempertahankan konten asli dan tampilan file terlepas dari di mana atau bagaimana akan paling umum untuk menyimpan grafis vektor untuk mempertahankan skalabilitasnya. Tidak selalu mudah dibaca pada gambar berkualitas tinggi; mendukung transparansi / cetakTIFF Gambar kualitas tinggi dan ukuran file yang besar mengkompresi gambar tidak akan mengurangi kualitas, tidak seperti JPG; kompatibel dengan Mac dan PC. Biasa nya digunakan untuk penyerahan akhir ke webGIF mendukung grafis yang menampilkan efek animasi dan/atau transparansi. Kemampuan warna tidak sebagus JPG hanya 256 warna atau kurang, jadi tidak cocok untuk foto. Ideal untuk grafis sederhana di web karena ukuran file yang rendah tidak berdampak negatif pada kecepatan pemuatan format vektor yang dapat ditingkatkan ke atas atau bawah sampai ukuran apapun tanpa kehilangan kualitasPerangkat lunak tertentuPSD file yang dapat diubah berbasis raster yang dibuat di PhotoshopAI file yang dapat diubah berbasis vektor yang dibuat di Adobe IllustratorCanva PNG atau JPGDengan banyaknya pilihan di luar sana, Canva membuat pilihan menjadi sederhana untuk proyek cetak dan desain Anda untuk web, selalu pilih "sebagai gambar", atau jika itu untuk cetak pilih "PDF".11. Warna, Bagian 1 Ikhtisar & CMYK Jenis Warna yang Akan Digunakan untuk MencetakWarna tampil sangat berbeda antara yang tercetak di selembar kertas dengan yang dilihat di layar. Ini karena melibatkan ruang warna yang berbeda CMYK untuk cetak dan RGB untuk web. Jika menggunakan kedua metode ini untuk satu proyek, misalnya, membantu bisnis untuk membuat logo situs web dan juga koordinator kartu bisnis, disainer harus memastikan warna yang tampil konsisten di antara kiriman yang cara melakukannya? Cara yang paling umum adalah dengan menggunakan Sistem Pencocokan Pantone. Warna yang ekuivalen dapat ditentukan untuk web dan cetak, dan juga untuk berbagai jenis permukaan cetak. Warna Pantone memiliki nomor referensi tersendiri, yang berbeda dari kode warna yang terkait dengan CMYK dan RGB. Sistem Pantone memudahkan desainer, klien, dan printer untuk berkolaborasi dan memastikan agar produk akhir terlihat sesuai mari kita bahas intinya. Apa itu CMYK? CMYK adalah singkatan dari empat warna tinta yang digunakan oleh semua printer cyan, magenta, kuning, dan hitam. Desainer mengidentifikasi warna individu yang ingin mereka gunakan untuk proyek cetak dengan kode yang memberikan persentase setiap jenis tinta yang dibutuhkan untuk membentuk warna tertentu. Misalnya, jika Anda ingin menggunakan warna biru yang sama dengan yang digunakan Twitter untuk logonya, panduan gaya perusahaan akan memberi tahu kami bahwa kode warna CMYK untuk "Biru dari Twitter" adalah 70/10/0/0 . Ini berarti sian 70%, 10% tinta magenta, dan tidak ada tinta kuning atau hitam. Anda kemudian dapat memasukkan kode tersebut ke dalam perangkat lunak rancangan Anda dan menggunakan warna biru yang sama persis seperti yang dimiliki oleh mengerjakan desain menggunakan ruang warna CMYK, penting untuk diingat bahwa warna di layar tidak menunjukkan dengan tepat bagaimana warna yang tampil saat dicetak. Proses pemeriksaan diperlukan untuk memastikan warna diterjemahkan dengan benar dari satu layar ke kertas Warna, Bagian 2 RGB Jenis Warna untuk Penggunaan untuk WebRGB mengacu pada warna yang Anda lihat saat Anda melihat layar digital atau monitor, titik merah, hijau, dan biru yang bergabung untuk menciptakan warna yang terlihat di layar TV atau komputer warna yang konsisten untuk web bisa menjadi rumit karena kemampuan tampilan bervariasi dari monitor ke monitor dan warna akan terlihat berbeda tergantung pengaturan kecerahan, kontras, dll. Idealnya, pengguna akan mengkalibrasi layar mereka untuk memastikan representasi warna yang akurat. Sistem operasi Mac dan Windows memiliki alat internal yang dapat Anda gunakan untuk mengkalibrasi layar laptop atau monitor eksternal Anda sendiri.Warna RGB diwakili oleh tiga set angka berkisar antara minimum dan maksimum, biasanya 0 sampai 255 yang mengacu pada jumlah cahaya merah, hijau, dan biru yang diperlukan untuk membuat warna tertentu. Untuk melanjutkan contoh Twitter, nilai RGB untuk "Twitter Blue" adalah 85/172/238, artinya 238 adalah nilai untuk cahaya biru, yang dominan. Enam digit kode yang dikenal sebagai nilai heksadesimal, biasa disebut kode hex, adalah cara lain untuk memberi label warna RGB. Ini digunakan secara khusus untuk mengidentifikasi dan membuat warna saat membangun desain dengan HTML dan ruang warna RGB menggunakan spektrum warna yang lebih besar daripada CMYK. Perlu dicatat beberapa beberapa disainer pada awalnya senang membuat proyek cetak dalam RGB karena opsi warnanya lebih banyak. Selanjutnya mereka akan mengubah desain yang telah selesai itu ke CMYK sebelum begitulah para disainer profesional berpikir tentang warna. Jika Anda merasa sedikit terbebani, Anda akan senang mengetahui bahwa Canva akan secara otomatis mengoptimalkan desain Anda untuk cetak dan warna Anda dari roda warna dengan menyeret mouse Anda mengelilingi lingkaran spektrum. Bila Anda siap untuk mendownload desain Anda, Anda akan diberikan dua pilihan untuk menyimpan sebagai gambar, atau desain Anda untuk web, selalu pilih "sebagai gambar", atau jika untuk ceak cetak pilih "PDF".13. Tipografi Bagaimana Cara Memilih dan Menggunakan Font yang Tepat untuk Desain yang TepatJika Anda pernah membeli font atau mengunduh font online secara gratis untuk suatu proyek desain, kemungkinan Anda memperhatikan bahwa font terdiri dalam dua kategori font desktop dan font web. Istilah ini berkaitan dengan perizinan, masalah hukum dan hak cipta seputar di mana, bagaimana, dan berapa kali font itu dapat digunakan. Secara umum, font desktop dilisensikan ke satu pengguna untuk dipasang di komputer mereka dan digunakan dengan berbagai cara, seringkali untuk desain cetak. Font web, di sisi lain, dibuat dan dioptimalkan secara khusus untuk digunakan di situs web, menggunakan CSS. Pilihan perancang untuk font web biasanya sangat terbatas, namun sumber daya seperti Google Fonts gratis dan TypeKit pilihan gratis terbatas; selain itu adalah langganan berbayar memberi banyak sumber daya aktual, disainer juga menangani tipografi. Pendekatan untuk mengatur jenis font ini berbeda antara proyek cetak dan web. Untuk cetak, selain dari praktik umum terbaik, apapun dapat terjadi. Pendekatannya bergantung pada proyek-proyek tertentu, dan perancang memiliki kontrol penuh tentang bagaimana tampilan web, bagaimanapun itu, font yang tampil bersih dan mudah dibaca seringnya adalah font sans-serif, atau serif yang tidak berkilau adalah prioritas. Para disainer memiliki sedikit kontrol terhadap bagaimana tampilan font di berbagai perangkat, sehingga meningkatkan keterbacaan semaksimal mungkin adalah kuncinya. Karena itulah konten web sering memiliki paragraf pendek teks yang pendek dan terdapat jarak antar baris yang memiliki kit font yang dapat diatur sendiri yang berisi lebih dari 140 font gratis untuk Anda gunakan dalam desain Anda. Jika Anda adalah pemula yang mulai menggunakan font, panduan komprehensif tipografi umum ini layak untuk Anda Kontrol Desain Keterbatasan dan Berapa Lama Proses BerlangsungTipografi bukanlah satu-satunya hal bagi disainer web dengan kontrol yang terbatas. Desain web adalah platform yang menarik karena disainer menentukan tampilan awal suatu proyek, namun pengguna dapat mengganti pilihan tersebut seperti mengubah ukuran jendela browser, memperbesar atau memperkecil, atau menyesuaikan setelan browser seperti pilihan font dan ukuran cetak memiliki kontrol lengkap yang banyak atau sedikit terhadap proyek mereka, seperti menyesuaikan, mengubah, atau mengatur sampai saat pencetakan. Pengguna tidak memiliki pilihan tentang bagaimana produk akhir akan terlihat, sebaliknya perancang cetak membuat keputusan yang tepat mengenai penampilan suatu desain selanjutnya mencari printer untuk mengakomodasi kebutuhan begitu desain keluar dari printer semua berakhir begitu saja. Disainer web, di sisi lain, memiliki kontrol yang lebih berkelanjutan. Jika seorang desainer ingin memperbaiki kesalahannya, mengubah elemen tertentu di situs web, atau bahkan memperbaiki keseluruhan desain, itu adalah Konstruksi Kenapa Metode Disainer Bervariasi dan Kapan itu pentingSetiap disainer memiliki proses sendiri, metode dan alur kerja pilihan mereka tentang bagaimana menyusun suatu desain. Untuk desain web, proses itu mungkin lebih berdampak pada produk akhir dibandingkan desain cetak. Anda lihat, para disainer cetak menyadari bahwa ada lebih dari satu cara yang benar untuk menyelesaikan sesuatu. Pada banyak situasi, selama desain itu terlihat bagus untuk hasil akhirnya, bagaimana cara sampai kesana itu tidak terlalu penting. Seorang disainer mungkin harus melakukan hacking dalam sebuah proyek, namun penonton yang melihat hasilnya kemungkinan tidak tahu hal sedikit lebih rumit untuk desain web. Bagaimana sebuah situs digabungkan, apa yang "di balik layar," demikian istilahnya, akan mempengaruhi produk akhir, termasuk penggunaan bagaimana pengunjung dapat menemukan hal-hal di situs, kecepatan pemuatan halaman dan visibilitas di mesin akhirnya Anda berhasil! Jika Anda masih membaca sejauh ini, saya memuji Anda. Saya harap Anda mempelajari sesuatu yang baru dan/atau sedikit paham tentang perbedaan antara desain cetak dan web. Jika Anda memikirkan perbedaan menarik lainnya atau persamaannya, beri tahu kami di komentar di bawah proyek desain baru? Anda juga akan menyukaiMenulis Ringkasan Desain yang Efektif Contoh-contoh mengagumkan Dan Templat Gratis Untuk Anda Aturan Emas yang Harus Anda Jalani Saat Menggabungkan Font Tips Dari Anda Membutuhkan Panduan Gaya Visual Berikut ini adalah cara untuk membuatnya.

bagaimana kebutuhan warna yang digunakan untuk kebutuhan tampilan di layar